Penulis: admin

  • Kunjungan Siswa ke Masjid Jogokariyan: Memperdalam Wawasan Islami di Masjid yang Mendunia

    Kunjungan Siswa ke Masjid Jogokariyan: Memperdalam Wawasan Islami di Masjid yang Mendunia

    Yogyakarta – Siswa kelas 8 putra dan putri dari SMP Unggulan Ar-Rahman Sukabumi melaksanakan outing class (field trip) ke Yogyakarta, salah satu destinasinya adalah Masjid Jogokariyan, sebuah masjid yang dikenal secara internasional berkat peran aktifnya dalam memberdayakan masyarakat sekitar.

    Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (6/11/2024) ini bertujuan memperluas wawasan Islami para santri, memperkuat pemahaman tentang fungsi masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, serta mempelajari ilmu yang relevan untuk kehidupan bermasyarakat.

    Di Masjid Jogokariyan, para santri disambut dengan hangat oleh pengurus dan jamaah masjid yang memberikan pemaparan mengenai sejarah masjid, pengelolaan dana umat, serta program-program inovatif yang menginspirasi banyak komunitas muslim, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Para siswa juga berkesempatan melakukan wawancara dengan pengurus serta jamaah untuk menggali lebih dalam tentang kegiatan masjid.

    Ustadz Imam Supardi, pengurus Takmir Masjid Jogokariyan, berharap kunjungan ini dapat membangkitkan semangat sosial di kalangan siswa-siswi sejak dini. “Kami ingin generasi muda seperti santri SMP Unggulan Ar-Rahman memahami bahwa masjid adalah pusat peradaban umat. Di sini, mereka bisa melihat peran masjid dalam berbagai aspek kehidupan, bukan hanya soal ibadah, tapi juga pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.

    Masjid Jogokariyan selalu ramai oleh aktivitas jamaah, bahkan di luar bulan Ramadan, salat berjamaah tetap penuh dengan antusiasme yang menarik perhatian dari seluruh penjuru, baik nasional maupun internasional.

    “Banyak pelajar SMP, SMA, mahasiswa, hingga masyarakat umum yang mengunjungi dan melakukan studi banding. Beberapa tahun lalu, bahkan ada kunjungan dari Parlemen Eropa dan ulama Palestina yang khusus datang ke sini,” tambah Ustadz Imam.

    Ketua Panitia Field Trip SMP Unggulan Ar-Rahman, Rina Fitriani, menjelaskan bahwa kegiatan outing class ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang memadukan unsur keislaman dan ilmu praktis. “Kami ingin santri memahami bahwa masjid memiliki peran penting sebagai pusat pemberdayaan. Harapannya, mereka terinspirasi untuk aktif berkontribusi di masyarakat secara Islami,” ujarnya.

    Melalui kunjungan ini, santri SMP Unggulan Ar-Rahman diharapkan tidak hanya memperdalam ilmu keagamaan, tetapi juga tergerak untuk menerapkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari. Field trip ini menjadi momen berharga untuk mempererat generasi muda dengan pemahaman Islam yang kaya makna dan manfaat.*** (Gilang Ramadhan)

  • Bentuk Ikhitiar Kemarau Berkepanjangan, Ratusan Santri Ponpes Ar Rahman Sukabumi Gelar Salat Istisqa

    Bentuk Ikhitiar Kemarau Berkepanjangan, Ratusan Santri Ponpes Ar Rahman Sukabumi Gelar Salat Istisqa

    Ratusan Santri Ponpes Ar Rahman Sukabumi, beserta sejumlah dewan guru, berkumpul untuk melaksanakan Shalat Istisqa Pada Senin (11/9/2023). Kegiatan ibadah ini merupakan bentuk ikhtiar untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan sebab kemarau yang berkepanjangan.

    Ustadz Aziez Mujtahid, Lc sebagai Kepala Asrama Ponpes Ar Rahman, menjelaskan bahwa Shalat Istisqa adalah salah satu bentuk doa dan usaha yang dilakukan oleh umat Islam ketika menghadapi kekeringan atau musim kemarau yang panjang. Tujuannya adalah memohon rahmat Allah SWT agar mengatasi masalah kekeringan tersebut.

    Shalat Istisqa ini dilakukan di lapangan terbuka Ponpes Ar Rahman, dalam kondisi musim kemarau yang berkepanjangan. Ustadz Aziez, yang juga menjadi Imam dan Khotib, mengungkapkan harapannya, “Dengan suara amin yang tulus dari anak-anak santri yang masih suci, semoga Allah SWT segera menurunkan hujan.”

    Musim kemarau tahun ini telah menyebabkan kekeringan di beberapa daerah, menyulitkan warga dalam mendapatkan air bersih. Kekeringan juga berdampak pada gagal panen di beberapa lahan pertanian. Melalui Shalat Istisqa ini, Ustadz Aziez berharap hujan dapat segera turun.

    Lebih lanjut, Ustadz Aziez menyatakan bahwa Shalat Istisqa ini diikuti oleh ratusan santri dari kelas 7 hingga 12, baik tingkat SMP maupun SMA, baik putra maupun putri. Ini adalah kesempatan untuk mendidik para santri tentang pentingnya Shalat Istisqa sebagai doa untuk memohon hujan. “Kami mendidik anak-anak kami, mulai dari kelas tujuh hingga kelas dua belas, agar mereka memahami dan melaksanakan Shalat Istisqa ini,” tambahnya.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMP Unggulan Ar Rahman, Bapak Heru Hermawan, menjelaskan bahwa alasan utama diadakannya Shalat Istisqa adalah untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak dan sebagai upaya memohon hujan kepada Allah SWT. “Alasan utamanya adalah karena wilayah kita sudah lama tidak mendapatkan hujan, dan ini adalah salah satu cara kita untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT,” ujar Bapak Heru.

    Respon dari para santri, guru, staf, dan seluruh warga sekolah sangat positif. Mereka berharap acara semacam ini dapat diadakan secara berkala. Bapak Heru Hermawan juga menjelaskan beberapa langkah yang telah diambil sekolah dalam mendukung upaya mitigasi cuaca ekstrim, seperti memberikan himbauan untuk menghemat penggunaan air di lingkungan sekolah dan asrama, serta berpartisipasi dalam donasi kepada korban bencana kekeringan di wilayah terdekat. Selain itu, sekolah juga mendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit yang dapat timbul akibat kekeringan dan cuaca ekstrim.**

    Potret saat pelaksanaan Shalat Istisqa :

    WhatsApp Image 2023 09 11 at 15.10.13 300x225 1
    WhatsApp Image 2023 09 11 at 15.10.13 300x225 2
    WhatsApp Image 2023 09 11 at 15.10.15 300x225 1
  • Usung Tema Budaya Nusantara, SMP dan SMAS Unggulan Ar-Rahman Sukabumi Gelar Wisuda Serta Pelepasan Para Siswa

    Usung Tema Budaya Nusantara, SMP dan SMAS Unggulan Ar-Rahman Sukabumi Gelar Wisuda Serta Pelepasan Para Siswa

    SMP dan SMAS Unggulan Ar-Rahman menggelar acara wisuda serta pelepasan siswa-siswi tahun ajaran 2022/2023.

    Wisuda serta pelepasan para siswa itu berlangsung secara khidmat, dengan mengusung tema Budaya Nusantara.

    Acara tersebut dilaksanakan di lingkungan Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Ar-rahman (LP3 Ar-Rahman), Sukabumi pada Kamis, 18 Mei 2023 kemarin.

    Acara dimulai dengan prosesi penyambutan oleh Tim Pencak Silat, penyabet gelar juara di ajang lomba silat Indonesia Paku Bumi Open International Championship (IPBOIC) ke-11 tahun 2023.

    Setelah itu, laporan dari ketua panitia wisuda serta sambutan dari para tokoh di antaranya Pembina Ar-Rahman, Direktur LP3 Ar-Rahman, juga Kepala SMP dan SMAS Unggulan Ar-Rahman.

    Kemudian pembacaan doa, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dan mengheningkan cipta.

    Setelahnya penampilan kreasi seni tari kearifan lokal “Wonderland Indonesia” saat prosesi wisuda, yang sukses memukau seluruh peserta acara.

    Pada puncak acara, para lulusan terbaik menerima penghargaan dari pihak sekolah.

    Dihubungi setelah acara berlangsung, Ketua Panitia Wisuda, Hendra Suhendra menyampaikan bahwa kegiatan kali ini mengusung tema Budaya Nusantara dengan tujuan untuk memunculkan kembali kearifan lokal dan seni tradisional Indonesia.

    Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan seni bela diri tradisional pencak silat agar dikenal secara lebih luas, baik di dalam maupun di luar negeri.

    Selain itu, tema Budaya Nusantara dengan tagline “Dream Higher, Fight Harder and Reach Wider” berisi pesan agar para wisudawan/wisudawati bermimpi lebih tinggi, berjuang lebih keras, dan meraih kesuksesan yang lebih luas.

    “Ditengah perjuangan mereka, diharapkan para lulusan ini dapat menjadi ulul albab, yaitu manusia yang siap menundukkan dunia dengan kemampuan akal dan spiritual,” ungkapnya.

    Rangkaian kegiatan pada acara wisuda tahun ini memiliki perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya.

    Di tahun ini, pihak panitia ingin mengembangkan minat dan bakat para siswa melalui berbagai penampilan kreasi dalam acara tersebut.

    Selain itu, penampilan pendukung tema Budaya Nusantara juga menjadi daya tarik tersendiri.

    Diantaranya Pencak Silat dan Seni Tradisional Sunda, seperti tarian Parahyangan, dipadukan dengan tari kreasi yang menggabungkan tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Dayak, Aceh, dan Sunda.

    Penampilan kreasi seni tari kearifan lokal “Wonderland Indonesia” juga turut mengiringi prosesi wisuda.

    Dalam momen ini, Hendra Suhendra berharap agar para lulusan SMP dan SMAS Unggulan Ar-Rahman ini memiliki cita-cita yang luhur dan mampu mengaktualisasikan minat serta bakat yang dimiliki.

    Selain fokus pada prestasi akademik, para lulusan diharapkan memiliki life skill atau keterampilan non-akademik.

    “Harapannya, mereka akan menjadi agen perubahan yang memiliki semangat tinggi, mampu menjawab tantangan zaman, dan menjadi problem solver.